Bapak-bapak,
saudara-saudara sidang jum’at yang dirahmati Allah...
Agama Islam adalah agama
rahmatan lil'alamin, maksudnya; agama yang menabur kasih sayang kepada seluruh penghuni semesta alam. Salah
satu anjurannya ialah: mengajarkan
cara bertoleransi dengan pemeluk agama
selain Islam.
Islam mengajarkan umatnya
supaya bertutur lemah-lembut dengan sesama manusia dalam tatanan akhlaqul karimah. Islam
menganjurkan supaya saling mema'afkan, saling hormat, dan saling sapa meski
berbeda kepercayaan, bahkan Agama Islam menuntun ummatnya supaya saling mendo'akan sehingga akan
tercipta kedamaian dan kebersamaan.
Hal ini dibuktikan Nabi
Muhammad saw sejak awal kehadiran beliau telah mendamaikan antara dua suku ;
‘Aus dan Khazraj yang telah lama bertikai. Sesampainya di Madiah beliau juga
telah mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Dan langkah berikutnya
adalah merangkul seluruh penduduk yang
ada walaupun berbeda agama dalam satu undang-undang pemerintahan
"Madinatul Munawwarah" yang dikenal dalam sejarah dengan istilah: "Piagam
Madinah".
Bapak-bapak, saudara-saudaraku kaum muslimin
yang dirahmati Allah…
Memang sangat keliru
penilaian orang non Islam belakangan ini, bahwa mereka menganggap Islam itu sadis, kejam, teroris dan
kata-kata umpatan lainnya yang kesemuanya bermaksud menyudutkan umat Islam.
Mari kita buka kembali himbauan Allah dalam Al-Qur'an
Surat Ali Imran ayat 64 yang berbunyi:
Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah
(berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara
Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita
persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan
sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka
Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)".
Kaum muslmin sidang Jum’at yang dirahmati
Allah…
Betapa santun
himbauan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dalam merangkul orang Yahudi dan nasrani ke dalam
Ajaran Islam.
Dalam hal ini ada
tiga tugas yang disampaikan AIlah
kepada Nabi :
1. Menghimbau kepada
kebersamaan dan jangan ada perpecahan antara sesama.
2. Supaya kebersamaan
itu bisa kuat, maka harus kembali ke agama tauhid.
3. Dan yang ketiga
adalah jika mereka menolak untuk
itu, maka sampaikan prinsip kita bahwa Tuhan satu-satunya hanyalah Allah SWT.
Maka jelas dan
tegas pada ayat ini, bahwa walaupun orang-orang yahudi – nasrani tidak mau
masuk kedalam agama Islam tetap antara yang satu dengan yang lainnya saling menghormati, dan dalam
masalah keyakinan tidak akan pernah terjadi selamanya pencampur-adukan:
bagimu-agamamu dan bagiku agamaku… sebagaimana Allah berfirman di dalam Surat Al-Kafirun ayat
1- 6:
1. Katakanlah: "Hai orang-orang
kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang
aku sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak
pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah,
agamaku."
Kaum Muslimin Sidang jama’ah jum’at
rahimakumullah…
Menurut Al-Hafiz Imadiddin
Abul Fida' Ismail bin Katsir dalam bukunya : Tafsir Ibnu Katsir mejelaskan bahwa sebab turunnya ayat ini adalah karena tawaran golongan
kafir quraisy diantaranya: Al Walid bin Al Mugirah dan Al `Ash bin Wa'id
kepada Nabi supaya bersama-sama menjalankan
lbadah, dengan pengertian: satu tahun
menjalankan Ibadah Nabi clan tahun berikutnya
sama-sama menyembah berhala, lalu Allah SWT menjawab dengan tegas dengan
menurunkan surat Al-Kafirun
Maka ; dapat kita pertegas
sekali lagi ; kaum muslimin… Bahwa sesungguhnya agama Islam adalah agama yang
sangat toleran. Sedang toleransi dalam Islam
itu ialah saling menghormati antar agama, bukan saling mencampur adukkan ajaran satu agama
dengan yang lainnya.
Islam adalah ajaran yang jelas dengan
prinsip yang tegas tidak bisa ditawar-tawar atau
diperjualbelikan. Dan toleransi
hanya diperbolehkan dalam hal kemanusiaan dan sosial, sedangkan dalam hal aqidah dan ibadah selamanya tidak akan pernah ada
toleransi.
بَارَكَ اللهُ لِي وَ لَكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآياَتِ وَ
الذِّكرِْ الْحَكِيْمِ
وَ نَفَعَنيِ إِيَّايَ وَ إِيَّاكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمِ
1 komentar:
Materi Khutbah...
Posting Komentar