KRITERIA ALIRAN SESAT
PENYEBAB
MUNCULNYA ALIRAN SESAT:
Menurut Ketua
MUI Padang (Prof. Dr. Syamsul Ma’arif Ktb)
1. Memahami dan menterjemahkan ayat-ayat secara
terpotong-potong.
2. Beribadah tanpa sunnah Nabi Muhammad saw.
3. Berguru kepada orang bidoh
4. Menukar, menambah atau mengorangi Syahadat
5. Tidak mempunyai buku referensi Islam yang jelas
Ketetapan MUI
Pusat tentang KRITERIA ALIRAN SESAT :
1. Mengingkari, mengubah, menambah atau mengurangi salah
satu rukun Iman dan Rukun Islam
a.
Berkaitan dengan Al-Qur’an:
·
Mengingkari
kebenaran al-Qur’an, (al-Baqarah-2)
·
menyakini
turunnya wahyu setelah Al-Qur’an,
·
mengikuti yang
tidak sesuai dengan dalil Syar’i (Al-Quran dan Sunnah),
·
Mentafsirkan
Al-Qur’an tidak berdasarkan kaedah-kaedah tafsir/nahwu sharaf,
b. Berkaitan dengan Kenabian
Muhammad SAW:
1) Mengingkari Muhammad saw. sebagai Nabi Terakhir (al-Ahzab
40)
Muhammad itu
sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.
2) Menghina, melecehkan dan meremehkan Nabi dan Rasul.
(at-Taubah 65-66)
Dan jika kamu
tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka
akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main
saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya
kamu selalu berolok-olok?"
Tidak usah kamu
minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan
kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain)
disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
3) Mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber ajaran
Islam. (al-Hasyr 7)
Apa
yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu,
maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.
2. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i
CIRI-CIRI LAIN AJARAN SESAT: Menurut
Penulis:
Berda’wah atau menyampaikan ajarannya secara
sembunyi-sembunyi (di tempat tertentu, tidak memakai pengeras suara atau mimbar
sebagai media berda’wah.
Karena Da’wah secara terang-terangan telah diperintahkan
Allah semenjak:
- Tahun sekitar tahun ke-4 kenabian dengan turunnya wahyu (Al Hijr ayat 94.)
”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”
- Setelah adanya jaminan Allah bahwa Nabi saw. tidak akan disentuh oleh kejahatan para pengolok-olok.(Al-Hijr 95).
”Sesungguhnya Kami
memeliharamu dari para pengolok-olok.”(yang mempersyerikatkan Allah,
merendahkan ayat-ayat-Nya dan mencaci-maki Rasulullah).
Allahu ’alam bisshowab...
Padang, 2 Mei 2008/25 Rabi’u Tsani 1429 H
Yasri Azmi, S. Th.I
0 komentar:
Posting Komentar